Senin, 16 Februari 2009

QUICK_LEARN

Category:Books
Genre: Reference
Author:Ricki Linsman
Judul Buku: Cara Belajar Cepat
Pengarang : Ricki Linsman
Tahun : 2004
Penerbit : Dahara Prize, Semarang

Setiap manusia memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Kita memiliki kelebihan yang disebut dengan superlink, yng mempermudah, mempercepat serta membuat nyaman proses belajar. Superlink merupakan kombinasi dari gaya belajar dan pemakaian sisi otak untuk memproses dan menyimpan informasi.
Gaya belajar merupakan cara menerima informasi dari dunia di sekeliling kita. Ada empat gaya belajar utama yang dikenal, yaitu visual, auditori, tactile, dan kinestetis. Gaya belajar visual mengandalkan penglihatan pada material yang tercetak atau berbentuk grafik. Gaya belajar auditori mengandalkan pendengaran dan pembicaraan. Gaya belajar tactile adalah belajar sesuatu dengan menyentuh objek, merasakan materi secara emosional atau dengan menggunakan jari dan tangan. Gaya belajar kinestetis mengandalkan sisi motorik.
Kecenderungan pemakaian sisi otak adalah dominasi fungsi otak pada satu sisi, yaitu pada otak kiri atau otak kanan. Pengguna otak kiri cenderung memproses informasi secara bertahap dan linier. Sedangkan pengguna otak kanan cenderung berfikir global, melihat segalanya sebagai sebuah gambaran yang luas serta senang menghubungkan segala sesuatu yang nampaknya tidak saling berhubungan.
Buku ini menjelaskan bahwa ada delapan superlink yang bisa mempercepat proses belajar seseorang, yaitu : visual otak kiri, visual otak kanan, auditori otak kiri, auditori otak kanan, tactile otak kiri, tactile otak kanan, kinestetis otak kiri dan kinestetis otak kanan. Setiap manusia pada dasarnya mempunyai superlink yang berbeda-beda, dapat salah satu atau beberapa superlink diatas. Jika kita belajar tanpa memperhatikan kecenderungan superlink kita maka proses belajar akan menjadi lambat.
Tipe visual otak kiri mempercepat proses belajar dengan membaca atau melihat materi visual dalam bentuk bahasa : surat, kata-kata, dan angka, baik melalui majalah, jurnal, buku pedoman, komputer, film dan OHP, faks dan poster. Sedangkan tipe visual otak kanan belajar dengan alat bantu visual seperti grafik, bagan, ilustrasi, foto, film, lukisan atau gambar
Auditori otak kiri dapat memperepat proses belajar dengan mendengarkan, berbicara atau berdiskusi, utamanya melalui perkuliahan, ceramah, presentasi secara oral, dan alat-lat elektronik seperti CD, tape, audioteks dan radio. Sedangkan pada tipe auditori kanan, jalur belajar mereka akan terbuka lebar ketika sedang menghubungkan kata dan angka-angka dengan musik. Menurut kelompok ini pembicaraan akan lebih menarik perhatian jika langsung pada pokok permasalahan, cukup diberikan poin-poin yang penting saja tanpa harus dirinci.
Tactile otak kiri mempercepat proses belajar dengan cara mencatat dan menuliskan kembali segala hal yang dilihat, dibaca, dan didengar, baik melalui buku, diari maupun pada komputer. Sedangkan pada tipe tactile otak kanan, cara belajar mereka dengan membuat sketsa, gambar, diagram-diagram, bagan alur pikir atau membuat patung, model dan boklet-boklet artstik dari segala sesuatu yang pernah mereka lihat, baca atau dengar.
Tipe kinestetis kiri akan lebih mudah belajar jika digunakan pendekatan yang terorganisir, sistematis, dan bertahap yang melibatkan otot dan tubuh. Tipe ini sangat susah untuk belajar dalam keadaan duduk atau diam sehingga bermain, simulasi, roleplay, dan kompetisi akan mempercepat proses belajar. Sedikit berbeda dengan tipe kinestetis kiri, tipe kinestetis kanan belajar lebih cepat melalui metode demonstrasi. Apabila mereka belajar menyusun anggaran maka mereka akan cenderung menyusun anggaran suatu perusahaan, baik nyata atau imajiner. Tipe ini akan mudah mengerjakan soal-soal hanya dengan melihat contoh yang ada. Bila bergabung dalam kelompok atau tim, tipe ini senang berpindah dari satu kelompok ke kelompok lain guna memenuhi kebutuhan dalam berinteraksi dengan banyak orang atau bermacam pergaulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar